Notification

×

Video Spektakuler Warnai Pelangi Seni Budaya Lampung

17 December 2015 | 5:43 AM WIB Last Updated 2015-12-16T22:43:26Z
Panitia Musyawarah Daerah VII Dewan Kesenian Lampung (DKL) berfoto bersama Gubernur Ridho. (ist) 

LAMPUNG - Video animasi yang mengisahkan pernik-pernik perjuangan dalam mengatasi rintangan dan kendala, dalam terbentuknya kepengurusan Dewan Kesenian Lampung (DKL) yang baru, akan ditayangkan sebagai pamungkas acara dalam helat akbar Pelangi Seni Budaya Lampung, yang akan ditaja di Lapangan Korpri, Teluk Betung, Sabtu (19/12/2015) mendatang.

Sutradara video mapping  ini, Budi S Saputra, mengatakan, lewat media video/film animasi ini, akan dituturkan kisah seputar terbentuknya kepengurusan DKL, harapan dan masa depan kehidupan kesenian di Lampung. 

“Saksikan saja pertunjukan video 3 D mapping yang akan kami putar. Ini sebuah persembahan seni video yang menarik dan spektakuler,” ujar Budi yang juga menjadi animator dalam pertunjukan ini, Rabu (16/12/2015).

Workshop Film
Sementara itu, Ketua Komite Film Firdaus “Buyung” Rusmil mengatakan, untuk menggairahkan dan meningkatkan dunia perfilman di Lampung, pihaknya menggelar workshop untuk film maker di kalangan mahasiswa dan pelajar. 

“Kami mencoba mengakomodir para mahasiswa dan pelajar Lampung yang sedang gandrung memproduksi film pendek. Untuk itulah kami gelar bengkel kerja (workshop),” ujar Buyung di sela-sela workshop.

Pelaksana kegiatan Budi S Saputra mengataka, kegiatan workshop ini dilaksanakan di Ruang Studio Visual Perpustakaan dan Dokumentasi Provinsi Lampung, Telukbetung, Sabtu (12/12) lalu. 

Materi workshop berupa konsep ide, teknis pra produksi dan produksi disampaikan oleh seniman dan praktisi film Lampung, antara lain Hermansyah, GA, Dede S Wijaya, Budi S. Saputro, dan Firdaus Rusmil. 

Sedangkan pesertanya dari Mahasiswa Komunikasi Universitas Lampung, SMKN 5 Bandar Lampung, SMAN 9, Bandar Lampung dan Komunitas Film Lampung.

Budi menambahkan, tujuan dari workshop ini agar film maker di Lampung bisa memproduksi karya film yang lebih baik. 

“Kami berharap setelah mengikuti workshop mereka bisa memahami teknis-teknis dalam pembuatan film pendek,” ujar Budi yang juga praktisi film. (rls/desi)