![]() |
General Manager PT. PLN Persero Distribusi Wilayah Lampung Irwansyah (dok) |
LAMPUNG - PT PLN Persero Distribusi Wilayah Lampung menjamin kondisi kelistrikan di Lampung akan normal mulai 2017. Hal tersebut diungkapkan General Manager PT. PLN Persero Distribusi Wilayah Lampung Irwansyah dalam konferensi pers di Restoran Rumah Kayu Bandar Lampung, Rabu (16/3/2016).
"Kondisi kelistrikan di suatu wilayah dikatakan normal jika tidak lagi terjadi pemadaman. Namun nyatanya kondisi normal tersebut belum terjadi pada kelistrikan di Lampung. Hal tersebut terbukti dengan pemadaman yang kerap kali terjadi beberapa waktu belakangan," ujarnya.
Untuk mencapai kondisi normal tersebut, lanjut Irwansyah, harus tersedia cadangan daya dua kali lebih besar dari pembangkit terbesar yang dimiliki oleh Lampung, yakni sebesar 200 Mega Watt (MW). Irwansyah menyatakan, kondisi kelistrikan di Lampung akan mencapai normal mulai tahun 2017.
Dalam upaya mengatasi krisis listrik yang saat ini dialami Lampung, lanjut Irwansyah, pihaknya berencana melakukan penambahan daya PLTMG New Tarahan 30 MW sudah operasi Januari 2016, PLTMG Sutami 30 MW yang direncanakan April 2016 akan beroperasi serta Mobile Power Plant PLTMG 100 MW di lokasi PLTU Tarahan yang direncanakan akan beroperasi 2016.
Tidak
hanya itu, PLTP Ulu Belu Unit 3 55 MW direncanakan beroperasi pada
September 2016 dan PLTP Ulu Belu Unit 4 55 MW tahun 2017, seperti
dilansir laman RRI.
“Kondisi kelistrikan di Lampung akan normal pada 2017 ke atas, jika yang saya katakan tadi cadangan daya dan double line transmisi terpenuhi,” kata Irwansyah.
Dijelaskannya, tahun ini daya mampu pembangkit Lampung dan transfer dari Sumatera Selatan dalam kondisi normal rata-rata sekitar 830 MW yang terdiri dari pembangkit yang ada di Lampung 505,6 MW dan transfer sebesar 325 MW. Sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah tercapai sebesar 854 MW sehingga terdapat defisit daya sebesar 24 MW. (*)
“Kondisi kelistrikan di Lampung akan normal pada 2017 ke atas, jika yang saya katakan tadi cadangan daya dan double line transmisi terpenuhi,” kata Irwansyah.
Dijelaskannya, tahun ini daya mampu pembangkit Lampung dan transfer dari Sumatera Selatan dalam kondisi normal rata-rata sekitar 830 MW yang terdiri dari pembangkit yang ada di Lampung 505,6 MW dan transfer sebesar 325 MW. Sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah tercapai sebesar 854 MW sehingga terdapat defisit daya sebesar 24 MW. (*)