![]() |
Tri Wahyuningsih (40) kepala sekolah di Desa Sekipi berjualan bendera untuk membantu biaya pengobatan tetangganya yang menderita tumor. (Foto: Dok. pribadi/Tri Wahyuningsih) |
LAMPUNG UTARA - Untuk membantu tetangganya yang menderita tumor di mata, seorang kepala sekolah dasar (SD) di Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara berjualan bendera.
Tri Wahyuningsih (40) memegang dua foto ukuran besar di bawah gantungan sejumlah bendera merah putih di tepi jalan Jenderal Sudirman, Kotabumi.
Foto tersebut memperlihatkan kondisi seorang balita dengan kondisi penyakit di mata sebelah kanan.
Bayi pada foto itu bernama Ahtar Wikra Saputra (3) warga Desa Sekipi, Kecamatan Abung Tinggi.
"Ahtar menderita tumor (di mata kanan) , saya cuma bantu cari biaya perawatannya, jualan bendera ini," kata Ningsih, dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (27/7/2022).
Ningsih kepala sekolah di salah satu SD Sekipi. Biasanya, sekitar pukul 12.00 WIB selepas jam sekolah, Ningsih bergegas ke lokasi tersebut.
"Enggak seharian di sini, ke sekolah dahulu, tunaikan kewajiban, baru pulang sekolah ke sini lagi," kata Ningsih, dilansir Kompas.com.
Dia bergantian berjualan bendera dengan kakak perempuannya. Kadang lantaran langsung ke lokasi, Ningsih tak sempat berganti pakaian dinas.
"Pagi buka (lapak) lalu ke sekolah, jam 12-an ke sini lagi, gantian sama kakak saya sampai sore," kata Ningsih.
Dengan pakaian dinas harian, Ningsih menawarkan bendera kepada pejalan kaki dan warga yang melintas.
"Setidaknya, bisa bantu meringankan beban keluarga Ahtar," kata Ningsih.
Dia menuturkan, keluarga bayi tiga tahun tersebut dari kalangan kurang mampu.
Ibu si bayi yang orangtua tunggal memiliki penghasilan tidak menentu.
Upaya pengobatan Ahtar sempat tertunda lantaran keluarga tidak mampu membayar tagihan BPJS.
Namun, saat ini seorang donatur sudah membantu untuk BPJS tersebut.
"(BPJS) nunggak, alhamdulillah, ada yang bantu melunasi, sekarang sedang proses ke BPJS tidak berbayar," kata Ningsih.
Bendera-bendera tersebut dijual dengan harga normal, mulai dari Rp 15.000 hingga kisaran Rp 30.000 untuk ukuran standar.
"Seluruh hasil penjualan bendera ini diserahkan kepada keluarga Ahtar untuk membantu biaya pengobatan bayi tersebut," ujar Ningsih. (*)