SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bernafsu ingin mengikuti pemilihan presiden (Pi;lpres) 2024 disindir politisi Demokrat.
Deputi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Yan Harahap mengomentari banjir besar yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah pada akhir tahun 2022.
Dia mengkritik banjir dengan menyindir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang selama ini digadang-gadang maju Pilpres 2024 mendatang.
“Mungkin, bentar lagi bakal ada yang ngomong begini, ‘banjir Kota Semarang akan mudah diatasi jika Gubernurnya jadi Presiden dulu’,” tulisnya, dalam akun twitternya, dilihat pada Ahad (1/1/2023).
Cuitan Yan Harahap tersebut mengingatkan kembali ucapan Presoden Joko Widodo alias Jokowi saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, 2014 silam.
Saat itu, Jokowi mengatakan permasalahan kemacetan dan banjir di Jakarta akan mudah teratasi jika dia menjadi presiden.
Seorang presiden akan mudah mengatur dan memerintahkan kepala daerah di kawasan Jabodetabek untuk bekerja sama.
Jokowi menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan bisa menanggulangi kemacetan dan banjir tanpa bantuan daerah lain, karena salah satu sumber penyebab terjadinya dua masalah klasik Jakarta tersebut juga berasal dari daerah-daerah penyangganya.
"Seharusnya lebih mudah (mengatasi kemacetan) karena kebijakan transportasi itu harusnya tidak hanya Jakarta, tapi juga Jabodetabek. Itu seperti halnya dengan masalah banjir. Banjir tidak hanya masalah Jakarta karena 90 persen air yang menggenangi Jakarta itu justru berasal dari atas (Bogor). Semua pengelolaan 13 sungai besar yang ada di Jakarta juga semuanya kewenangan pemerintah pusat," papar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014), dilansir Kompas.com.
Tapi hingga saat ini pun Jakarta masih mengalami banjir ketika turun hujan. (*)