Notification

×

Honor Belum Dibayar, Penyuluh Pertanian Datangi Bakorluh Lampung

23 April 2015 | 10:12 AM WIB Last Updated 2015-04-23T03:12:54Z

LAMPUNG - Berikanlah hak pekerja sebelum keringatnya mengering. Kata bijak ini nampaknya tidak berlaku di instansi yang satu ini. Sebab honor selama empat bulan belum dibayar, sebanyak 679 Tenaga Harian Lepas (THL) se-Lampung mendatangi kantor Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Provinsi Lampung. 

Salah satu penyuluh dari Lampung Selatan, Ardi Ahdiansyah, menyampaikan keprihatinannya dalam forum pertemuan dengan Bakorluh, Rabu (22/4/2015). Dia menuturkan, untuk menyambung hidup saja, dia dan petugas penyuluh lainnya terpaksa berutang.

"Kami ini sudah sangat kelaparan Pak. Untuk bisa datang ke sini saja kami berutang. Mau sampai kapan Bapak-bapak di depan ini melihat kami kelaparan seperti ini," tukas dia.

Menurut Ardi, pada tahun sebelumnya kondisi yang sama juga dialami ratusan penyuluh di Lampung. Hingga akhirnya ada kejelasan soal waktu honor itu cair.

"Kenapa tahun ini terkesan berlarut-larut," sergahnya. Ratusan penyuluh itu mengancam akan bermalam di Kantor Bakorluh Lampung jika belum ada pencairan saat itu juga, seperti dilansir Kompas.

Sementara, perwakilan dari Bakorluh Lampung Catur Agus Siswanto dan Oktovia Hafidz mengutarakan bahwa keterlambatan transfer honor penyuluh karena kesalahan teknis dalam memasukkan data.

"Rupanya kesalahan penulisan nama dan gelar serta titik koma bisa berakibat fatal. Makanya ke depan kami minta para PHL dapat memperhatikan secara seksama hal yang dianggap kecil itu," kata Catur.

Selama ini, pihaknya mengklaim telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat proses pencairan honor mereka. Honor penyuluh untuk jenjang pendidikan D4-S1 Rp 1.800.000, tingkatan D3 Rp 1.300.000 dan SMA Sederajat Rp 1 juta ditambah biaya operasional penyuluhan (BOP) Rp 320.000 per bulan. (*)