Notification

×

Sebanyak 51 Napi Ikut Ujian Nasional di Lampung Selatan

13 April 2015 | 3:56 PM WIB Last Updated 2015-04-20T11:44:39Z
Dua tahanan anak yang mengkiuti UN di Rutan Way Huwi. (ist)

LAMPUNG - Pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di hari pertama ini tercatat sebanyak 51 orang warga binaan dan 6 orang warga umum, megikuti ujian nasional (UN) untuk program paket C, di PKBM Lembaga Permasyarakatan Kelas II Kalianda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Senin (13/4/2015).

Menurut Kasi Binadik LP kelas II Kalianda, Ahmad Junaidi, untuk soal UN diberikan langsung oleh dinas pendidikan. Demikian pula dengan pengawasan juga ada dari dinas pendidikan dan LP Kalianda.

"Kita menyediakan ruang untuk ujian. Sedangkan untuk mata pelajarannya sesuai dengan jadwal UN yang ada," terangnya. 

Ahmad mengatakan, PKBM LP Kalianda digelar bekerjasama dengan dinas pendidikan Lampung Selatan. Pembentukan PKBM untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk tetap mendapatkan haknya mengenyam pendidikan.

Empat orang tahanan anak di Rumah Tahanan (Rutan) Way Huwi Bandar Lampung mengikuti ujian nasional. Ujian yang dilakukan di ruang Bantusn Hukum dan Pelayanan Terpadu (BHPT) Rutan Bandar Lampung ini diikuti oleh LO, AH, AB, dan BA. Para guru dari sekolah asal dan staf dinas pendidikan lampung juga ikut mengawasi peserta ujian.

"Ujian pertama, bahasa Indonesia sudah selesai. Sekarang menunggu jam kedua," kata staf dinas pendidikan.

Salah satu tahanan anak, LO mengaku agak kesulitan mengikuti ujian nasional. Menurutnya, ia tidak bisa belajar lantaran berada di dalam tahanan. 

"Ya gimana bisa belajar, Bang. Rame gini," katanya. LO pun hanya bisa pasrah dengan mengisi soal ujian nasional seadanya. "Sebisa saya aja jawabnya, Bang. Wallahu a'lam aja deh," katanya sambil tersenyum getir.

Sementara, peserta ujian nasional di MAN 1 Bandar Lampung tidak hanya berasal siswa sekolah tersebut. Namun ada beberapa siswa dari Madrasah Aliah yang bergabung dalam UN tahun 2015.

Kepala sekolah MAN 1 Bandar Lampung Antoni mengatakan sebanyak 405 siswa yang mengikuti UN di MAN 1 ini. 

"Mereka yang berasal dari MAN 1 sebanyak 373 siswa sedangkan dari anggota KKM sembilan madrasah ada 112 peserta ujian," kata Antoni.

Pada hari pertama UN peserta ujian tidak ada yang berhalangan hadir. Peserta masih mengikuti UN konvesional. Sedangkan untuk pengawas terdiri dari perliangan guru antar madrasah. 

"Satu pengawas dari sekolah kami dan satunya dari sekolah lainnya," tambahnya.

Juara Nasional
Sementara, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari pertama di SMAN 2 Bandar Lampung dikunjungi Wali Kota Bandar Lampung Herman HN. Dalam kunjungan tersebut, Herman HN mengungkapkan harapannya supaya siswa SMAN 2 Bandar Lampung bisa menjadi juara nasional dalam UN tahun ini.

"Saya berharap dari SMAN 2 dan sekolah yang ada di Bandar Lampung ini supaya menjadi juara pada UN tahun ini," kata Walikota Herman HN saat ditemui dalam kunjungan di SMAN 2 Senin pagi ini.

Turut menemani Herman HN dalam kunjungnanya ke SMAN 2 Bandar Lampung adalah Kepala Dinas Pendidikan Bandar Lampung Sukarma Wijaya. Kadis menuturkan, dalam pelaksanaan UN ini para siswa supaya tetap konsisten dalam belajar dan diharapkan Bandar Lampung sesuai pesan Herman HN dapat meraih juara UN.

"Meski pelaksanaan UN tahun ini ada dua tipe yakni Computer Based Test (CBT) atau Online dan Paper Based Test (PBT) atau tertulis. Para siswa diharapkan supaya tetap optimis mendapatkan nilai bagus," harapnya.

Siswa SMA se-Kota Bandar Lampung diharapkan bisa mendapatkan nilai-nilai yang baik supaya bisa menjunjung tinggi nama baik kota Bandar Lampung di tingkat nasional. Hal ini diungkapkan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN setelah melakukan peninjauan UN di beberapa sekolah di Kota Tapis Berseri. 

"UN pada hari ini berjalan dengan baik dan lancar, siswa terlihat serius mengerjakan soal UN," kata Herman HN, seperti dilansir Tribunlampung.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Dwi Irianto mengatakan, dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun ini pihaknya mengerahkan dua sampai tiga personelnya di setiap sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada gangguan-gangguan dalam pelaksanaan UN, misalnya ada kekurangan naskah soal UN, maka polisi bersama panitia dengan cepat mengambil naskah soal yang kurang ke posko UN di kantor Disdikbud Lampung.

"Intinya kita menjaga rahasia negara, serta memberi garansi kepada siswa dan masyarakat bahwa UN tahun ini aman dan terkendali," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Dwi Irianto saat meninjau pelaksanaan UN di SMAN 2 Bandar Lampung. Personel polisi yang ditempatkan di setiap sekolah ini berpakaian sipil, hal ini untuk mengurangi rasa takut siswa kepada polisi. (*)