LAMPUNG - Tenang dan yakin. Begitulah ekspresi raut wajah Mumuy Abdul Mukti, saat pengumuman pemenang pada Kamis (16/7/2015) subuh. Peserta ajang pencarian bakat pendakwah, ustadz-ustadzah dalam program Akademi Sahur Indonesia (AkSI) asal Lampung ini tersenyum saat menanti pengumuman, yang ditayangkan di stasiun televisi swasta nasional Indosiar selama bulan Ramadhan 1436 Hijriah, mulai pukul 02.00 WIB.
Tiga pembawa acara, Irfan Hakim, Rina Nose dan Abdel, akhirnya meneriakkan nama Mumuy, peserta asal Lampung sebagai juara pertama, saat berhadap-hadapan dengan Nawawi, peserta asal Jakarta. Mumuy dan Nawawi dihadapkan untuk menentukan juara pertama dan ketiga. Sedangkan da'i kembar Ilal dari Garut, Jawa Barat sebelumnya telah diumumkan sebagai juara kedua.
Hadiah uang tunai Rp 100 juta serta paket Umrah pun menjadi milik Mumuy, da'i dengan postur tubuh kecil untuk ukuran pria seusianya. Sementara bagi Ilal dan Nawawi masing-masing memperoleh Rp 50 juta dan Rp 25 juta ditambah dengan paket Umrah.
Untuk diketahui, Mumuy Abdul Mukti merupakan seorang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu, Lampung. Dia terkenal dengan badanya yang mungil serta pembawaanya di atas panggung yang unik.
Mumuy merupakan alumni dari Pondok Pesantren Al-Falah Gunung Kasih. Mumuy berasal dari Pekon Gunung Asih, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Mumuy mulai dikenal publik tanah air lewat acara AkSI Indosiar, yang merupakan ajang pencarian ustadz dan ustadzah yang diselenggarakan Indosiar, guna mencari bakat da'i muda Indonesia. Awal mula Mumuy bisa ikut acara AkSI ini dikarenakan diajak kakak tingkatnya di pesantren (Riyadus Sholihin).
Da'i muda kelahiran 27 Januari 1995 itu bercerita bahwa untuk mengikuti audisi AkSI Indosiar ini tidak begitu mudah. Pengalaman yang tidak akan pernah dilupakanya adalah ketika akan mengikuti audisi ini, ia sempat menumpang mobil pengangkut pisang demi menuju ke tempat audisi.
Namun yang perlu diacungi jempol dari ustadz yang satu ini adalah, dia merupakan tipe orang yang tidak gampang menyerah dan merasa malu apalagi merasa minder. Berkat usaha dan tekat bulatnya itulah saat ini dia berhasil menjadi juara pertama dan mengharumkan nama Provinsi Lampung di kancah nasional. Selamat! (fikri)