Notification

×

Anak-anak Disabilitas Metro Lampung Buat Batik Ciprat

02 October 2015 | 9:16 PM WIB Last Updated 2015-10-02T14:18:48Z
Pelajar SLB sedang membuat batik ciprat. (ilustrasi/ist)

LAMPUNG ONLINE -  Setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Hari perayaan nasional Indonesia ini seiring ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009 lalu oleh UNESCO.

Beragam lapisan masyarakat mulai dari pejabat pemerintah dan pegawai BUMN hingga pelajar, disarankan untuk mengenakan batik. Berbagai corak dan motif batik pun mewarnai Hari Batik Nasional setiap tahunnya. 

Berbicara batik, hampir setiap daerah di Indonesia memiliki kain batik khas tersendiri. Batik Solo dan Pekalongan merupakan sekian dari kain batik yang terkenal hasil kerajinannya di Tanah Air. Kota Metro Lampung juga memiliki batik khas tersendiri yang dikenal dengan nama batik ciprat.

"Batik ciprat ini merupakan khas dari Metro Lampung, dibuat oleh anak-anak disabilitas terutama yang usianya remaja atau produktif," kata Ketua Dekranasda Kota Metro, Dharlinda Chrisna, seperti dilansir Republika, Jumat (2/10/2015).

Dikatakannya, corak dan motif batik ciprat dibuat menurut kreasi anak-anak disabilitas, sehingga corak atau motif batik ciprat ini tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Jadi, satu corak atau motif batik ciprat ini tidak ada yang sama persis.

"Batik ciprat dibuat menurut kreasi mereka sendiri, jadi corak atau motif batik ini tidak ada yang sama. Apalagi motif sama persis itu tidak ada, karena mereka ciprat-ciprat sendiri di atas kain batik," kata Dharlinda.

Batik ciprat merupakan kerajinan karya anak disabilitas yang hasil karyanya hanya bisa dikalahkan dengan batik dari sentra produksi industri. Pembuatan batik cipratan berbeda dengan batik tulis yang menggunakan canting. Namun, kain dengan warna yang mencolok dan motif bintik-bintik ini dibuat dengan mencipratkan malam cair baik dengan tangas, kuas, atau lidi pada selembar kain.

"Pemasaran batk ciprat ini masih di pasar lokal, tapi sudah mulai dikenal ya. Jadi saya kerap mempromosikan batik ciprat ini maupun potensi lain dari kota Metro Lampung," kata Pj Walikota Metro Lampung, Chrisna Putra, saat membuka Gelar Budaya Kota Metro Lampung di anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Anjungan Lampung TMII sendiri merupakan salah satu perpanjangan tangan kegiatan promosi Kota Metro Lampung. Pada acara Gelar Budaya Kota Metro Lampung terlihat berbagai macam tarian cerita rakyat Putri Nuban, tari kreasi tari dan lagu lampung modern, termasuk fashion show pakaian adat Lampung dan adat pengantin serta pakaian busana khas kerajinan Dekranasda Metro Lampung. (*)