Notification

×

Gajah Patroli TNBBS di Lampung Barat Mati Lagi

17 December 2015 | 5:37 AM WIB Last Updated 2015-12-16T22:37:15Z
Gajah 'Yongki'. (foto: ist)

LAMPUNG ONLINE - Belum lagi terungkap kematian gajah patroli Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung bernama Yongki yang tewas dibunuh, dan hingga kini belum diketahui pelakunya, kembali seekor gajah patroli bernama Sampot ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 15.15 WIB, Selasa (15/12/2015).

Sampot, gajah berusia sekitar empat tahun ini ditemukan tergeletak mati sekitar 200 meter di belakang Posko TNBBS Wilayah II Pekon Pemerihan, Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Kasi TNBBS Wilayah II Pekon Pemerihan, Nopriyadi, menjelaskan anak gajah yang tewas tersebut berasal dari TNBBS wilayah Lampung Barat. Sampot ditemukan tim TNBBS pada Maret 2015 lalu karena berpisah dari induk dan rombongannya. Petugas kemudian merawat anak gajah itu di Pekon Pemerihan.

"Anak gajah itu tewas karena sakit. Senin (14/12) pagi, saat pawang gajah (mahout) melakukan kontrol rutin, melihat anak gajah itu bergerak lambat dan kondisinya lemah," jelas dia, Rabu (16/12).

Ketika itu juga, sambung Nopriyadi, pawang gajah melaporkan kepadanya dan kemudian dirinya menghubungi dokter hewan yang ada di Way Kambas. Disarankan, gajah itu dibawa ke rumah sakit hewan di Way Kambas, Lampung Timur.

Namun karena kondisi anak gajah tersebut lemah dan tidak bisa dibawa ke rumah sakit hewan, dokter hewan yang datang ke Pekon Pemerihan, seperti dilansir Harianlampung.

"Dokter hewan tiba sekitar pukul 02.00 WIB pada Selasa (15/12) dan langsung melakukan pemeriksaan. Setelah diberikan infus dan vitamin, kondisi gajah mulai membaik, nafasnya teratur. Namun pagi harinya kondisi anak gajah itu kembali lemah," kata Nopriyadi.

Usaha menolong Sampot terus dilakukan. Namun, sekitar pukul 15.15 WIB, anak gajah itu sudah tidak bisa tertolong lagi. Dokter hewan dari Way Kambas kemudian melakukan outopsi untuk mengetahui penyebab tewasnya gajah itu.

Dari hasil outopsi, anak gajah tersebut tewas karena gagal fungsi organ dalam, seperti ginjal, jantung serta paru-paru dan mengalami pembengkakan. Setelah dilakukan outopsi anak gajah tersebut langsung dibakar dan dikubur untuk mengantisipasi adanya penularan penyakit. (*/fik)