![]() |
Rido Ficardo (ist) |
LAMPUNG - Saat ini di Provinsi Lampung hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik. Ironisnya di usia yang mencapai 71 tahun kemerdekaan, ternyata ada sekitar 60 desa yang tergabung di empat kecamatan di Lampung yang sampai saat ini belum menikmati penerangan listrik dari PLN.
Masing masing kecamatan yang belum sama sekali dialiri listrik itu adalah Gedung Meneng, Dente Teladas, Rawa Jitu Selatan dan Rawa Jitu Timur di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung.
Ketua Organisasi Rakyat Lampung M. Rasyid Azis mengaku sempat berdiskusi dengan General Manager PLN Lampung, Irwansyah, terkait solusi pemadaman alias byar pet.
Menurut Irwansyah, ada kendala dalam pembangunan menara sutet (saluran udara tegangan ekstra tinggi) sebagai penghubung tower kelistrikan.
PT Sweet Indo Lampung (SIL), anak perusahaan PT Sugar Group Company (SGC), tidak mengizinkan jaringan sutet melewati lahan kebun tebu milik perusahaan tersebut.
Namun setelah diteliti, jaringan sutet itu ternyata bisa melewati area perkebunan tebu jalur bawah tanah, dengan estimasi biaya sekitar Rp 900 miliar. Namun persoalannya, PLN Lampung kebingungan untuk memperoleh anggaran senilai ratusan miliar tersebut, seperti dilansir RMOL.
"Saya harapkan pak Jokowi selaku presiden dan menteri ESDM dapat turun tangan langsung menyelesaikan persoalan kelistrikan di Lampung, yang sudah sangat mengkhawatirkan," pinta Rasyid mengutip dari rilis persnya, Senin (21/3/2016).
Selain itu, diharapkan kepada Gubernur Lampung Rido Ficardo dapat melobi PT SGC, agar mengizinkan sebagian lahannya dilewati oleh jaringan Sutet, PLN demi kepentingan rakyat Lampung.
Pihaknya juga meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam tour selanjutnya untuk wilayah Sumatera, khususnya Lampung, agar dapat memberikan nasehat dan wejangan kepada Rido Ficardo yang notabene adalah ketua DPD Demokrat Lampung.
Namun setelah diteliti, jaringan sutet itu ternyata bisa melewati area perkebunan tebu jalur bawah tanah, dengan estimasi biaya sekitar Rp 900 miliar. Namun persoalannya, PLN Lampung kebingungan untuk memperoleh anggaran senilai ratusan miliar tersebut, seperti dilansir RMOL.
"Saya harapkan pak Jokowi selaku presiden dan menteri ESDM dapat turun tangan langsung menyelesaikan persoalan kelistrikan di Lampung, yang sudah sangat mengkhawatirkan," pinta Rasyid mengutip dari rilis persnya, Senin (21/3/2016).
Selain itu, diharapkan kepada Gubernur Lampung Rido Ficardo dapat melobi PT SGC, agar mengizinkan sebagian lahannya dilewati oleh jaringan Sutet, PLN demi kepentingan rakyat Lampung.
Pihaknya juga meminta kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dalam tour selanjutnya untuk wilayah Sumatera, khususnya Lampung, agar dapat memberikan nasehat dan wejangan kepada Rido Ficardo yang notabene adalah ketua DPD Demokrat Lampung.
Ridho diminta untuk tetap konsisten membela kepentingan rakyat Lampung dan tidak tunduk terhadap kemauan pengusaha perkebunan tebu PT SGC. Sekalipun orangtua kandung Rido duduk sebagai direktur di perusahaan gula terbesar di Asia tersebut. (*)