![]() |
Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution (Foto: Istimewa) |
LAMPUNG TIMUR – Pesta hajatan keluarga yang menampilkan organ tunggal pada malam hari berujung seorang warga meninggal dunia.
Korban, ES (42), tewas di tempat setelah ditujah seseorang, dalam kericuhan di Desa Purwokencono, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), Jumat (10/2/2023) malam.
Video dari warganet yang menampilkan kericuhan saat hiburan malam masyarakat menampilkan organ tunggal beredar di media sosial, Senin (13/2/2023).
Korban ES, warga Kecamatan Sukadana, Lamtim, telah didapati warga terbujur kaku dengan luka tusuk senjata tajam.
Kapolres Lamtim AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan, petugas masih memburu pelaku penusukan ES yang terjadi pada hiburan organ tunggal warga.
Ia mengatakan, korban meninggal dunia karena luka tusuk saat keributan terjadi Jumat malam.
Menurut Kapolres, petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan berbagai saksi, menyimpulkan pelaku penusukan korban telah diidentifikasi.
“Tim Tekab 308 presisi Polres Lamtim sedang memburu pelaku,” kata Zaky, Senin (13/2/2023).
Ia berharap pelaku segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan tindakannya yang telah menghilangkan nyawa seseorang.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku dapat kami tangkap,” harap Zaky, dilansir Republika.
Mengenai motif keributan saat hiburan organ tunggal berlangsung, masih belum diketahui persis.
Namun, petugas telah menemukan barang bukti di TKP seperti botol minuman keras, dan senjata tajam jenis badik.
Kepada masyarakat, ia berharap dalam menggelar keramaian dan hiburan masyarakat hendaknya mematuhi ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan.
Di antaranya meminta izin keramaian dan ketentuan lainnya. Hal tersebut untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolres memesankan kepada pihak keluarga besar korban, dan warga tempat korban bermukim, dapat menahan diri dan menyerahkan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
Pihak keluarga jangan terprovokasi dengan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya sehingga menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. (*)