Notification

×

Oknum Dosen IAIN Lampung Diduga Cabuli Mahasiswi

23 April 2015 | 5:55 PM WIB Last Updated 2015-04-23T11:04:12Z

LAMPUNG - Miris. Seorang pendidik seharusnya memberikan contoh yang baik. Tapi apa yang dilakukan seorang oknum dosen di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan, Lampung, berinisial IB ini bertolak belakang dan sangat tidak bermoral. Dia diduga telah mencabuli anak didiknya. 

Hal itu terungkap saat sekira 750 mahasiswa setempat menggelar aksi demonstrasi, memprotes perlakuan tak senonoh oknum dosen tersebut yang kini menghilang. Koordinator aksi yang juga mahasiswa Fakultas Dakwah, Agis Dwi Prakoso di hadapan ratusan mahasiswa, Kamis (23/4/2015), mengungkapkan, oknum dosen Ib ini telah lama mencabuli para mahasiswinya, khusunya di Fakultas Dakwah.

"Ini tidak bisa didiamkan dan harus ditindaklanjuti. Sudah banyak mahasiswa yang dicabuli oleh dosen ini. Ini sudah mencoreng institusi IAIN Raden Intan, kampus kami tercinta," tukasnya.

Saat demo tersebut, para mahasiswa membawa berbagai tulisan di kertas karton bernada protes yang ditujukan pada salah seorang dosen. Seorang mahasiswa membawa kertas bertuliskan 'Aku Cubit Pipi dan Idung Kamu ya, Nanti Bapak Kasih Nilai A'. Selain itu, para mahasiswa juga membawa keranda mayat.

Menurut Agis Dwi Prakoso, keranda mayat ini menjadi simbol matinya sistem hukum di kampus IAIN Raden Intan Lampung.

"Saya menilai bahwa pejabat kampus termasuk Fakultas Dakwah dan pihak rektorat buta akan kejadian ini," kata Agis, seperti dilansir Tribunlampung.

Sementara, Dekan Fakultas Dakwah (FD) IAIN Raden Intan Lampung Khomsarial Ramli menegaskan, dalam waktu dekat dirinya akan memanggil dosen Ib yang diduga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa.

"Saya berjanji akan penuhi tuntutan mahasiswa yang meminta dosen itu disidang untuk dimintai pertanggungjawaban. Kalau tak bisa terpenuhi, maka saya bersiap akan mundur dari jabatan sebagai dekan," kata Khomsarial Ramli menanggapi orasi mahasiswa di gedung FD kampus setempat.

Khomsarial Ramli menilai ini tak sewajarnya dosen berbuat cabul, dan ini sangat mencoreng citra baik dari IAIN Raden Intan. (*)