Notification

×

Pertama di Indonesia, Bioskop Anak Hadir di Lampung

16 October 2015 | 7:09 AM WIB Last Updated 2015-10-16T00:15:06Z
Aprilani Yustin Ficardo menggunting pita peresmian bioskop anak 'Sanak Lampung'. (ist)

LAMPUNG - Orang tua dan anak-anak di Lampung kini tidak usah bingung mencari tontonan film-film bermutu dan bernilai pendidikan. Dewan Kesenian Lampung (DKL) menghadirkan bioskop anak di Aula Museum Lampung, Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Gedong Meneng, Kota Bandar Lampung, Kamis (15/10/2015).

Bioskop anak di Lampung ini dinamakan Bioskop 'Sanak Lampung'. 

"Ini baru pertama di Lampung, dan pertama di Indonesia," ujar Ketua Umum DKL, Aprilani Yustin Ficardo, yang juga istri Gubernur Lampung Ridho Ficardo, saat meresmikan Biokop Sanak Lampung, Kamis (15/10/2015).

Menurut dia, bioskop anak sangat dibutuhkan bagi orang tua dan anak-anak bangsa. Salah satu tujuannya untuk mengembangkan jiwanya, dengan memberikan tontonan yang berkuailitas dan mendidik. Film-film yang ditampilkan dalam bioskop, jelas bernilai semangat etika, mendidik, dan mengenalkan kebudayaan Indonesia.

Biskop Sanak Lampung menghadirkan film anak bernuansa pendidikan dan kebudayaan. Di antaranya, Kisah Keisha Ingin Menari, yang bercerita tentang keinginan anak untuk belajar menari. 

Dalam film anak ini, dikisahkan keinginan anak tersebut mulai dari sekolah TK hingga belajar di rumah. Film ini menggugah semangat dan cita-cita anak, dengan meniti dan belajar dari lingkungannya. Selain itu ada juga film Ayo Menabung dan Siger Hero, seperti dilansir Republika.

Ketua Harian DKL sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Lampung, Heri Suliyanto, mengatakan, hadirnya bioskop anak di museum, dapat membangkitkan semangat anak belajar dan menggugah rasa kecintaan anak terhadap museum yang berisi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 

"Jadikan museum sebagai pusat sumber belajar sejarah dan kebudayaan," ujar dia.

Selain itu, ia mengatakan kehadiran museum dan didalamnya ada bioskop anak, diharapkan akan memberikan inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi yang tangguh dan memiliki ilmu pengetahuan sejarah dan kebudayaan bangsa sendiri. (*)