(ilustrasi/ist) |
LAMPUNG -
Sejumlah peserta dalam Program Bela Negara di Lampung, yang dicanangkan
Kementerian Pertahanan dan Keamanaan, yang digelar sejak 17 November
2015, dan akan ditutup pada Sabtu (5/12/2015) ini, di Kwarda Pramuka
Rajabasa, Bandar Lampung, mengeluh.
Mereka
mempertanyakan uang saku yang dijanjikan yakni Rp 5 juta per orang,
sesuai yang disampaikan Direktur Program Bela Negara, M Faisal.
"Dari
informasi yang kami dengar dan baca, peserta dapat uang Rp 5 juta,
seperti yang pernah disampaikan Direktur Program Bela Negara M Faisal.
Tapi sampai kegiatan selesai, kami tidak dapat uangnya. Hanya pernah
dikasih uang transpot saat pulang ke Mesuji," ujar Roni Mahendra, salah
satu peserta dari Mesuji, Jumat (4/12/2015).
Diungkapkannya,
pelatihan bela negara diikuti 100 perserta dari seluruh kabupaten/kota
di Lampung, meskipun ada kabupaten yang tidak mengirim yakni Way Kanan.
"Kalau dari Mesuji ada lima orang yang ikut. Kami semua tidak dapat uang yang dijanjikan," jelasnya.
Roni mengatakan, pihaknya tidak menuntut tapi hanya mempertanyakan saja.
"Kami peserta ini bukan menuntut, tapi hanya ingin kejelasan saja," tukas dia.
Sementara,
Ketua Pelaksana Kegiatan Bela Negara Aksa Djamili mempertanyakan dasar
peserta mempertanyakan uang sebesar Rp 5 juta, seperti dilansir
Tribunlampung.
"Inilah
yang saya sesalkan, peserta bela negara itu kita latih mental dan fisik
mereka tetapi kenapa mereka orientasinya hanya uang? Artinya mental
mereka itu yang salah. Karena, tidak ada uang Rp 5 juta itu," jelas Aksa
yang juga Kepala Dinas Kesbangpol Kota Bandar Lampung. (*)