![]() |
Iing Sarkim (ist) |
LAMPUNG - Pertemuan segitiga Pemerintah Provinsi Lampung, Kantor Staf Presiden (KSP), dan Kantor Wilayah Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Provinsi Lampung, di Kantor KSP Jakarta, pada Jumat (9/6/2017) berbuah positif.
Sebanyak 10 perusahaan di Lampung siap melepaskan lahannya untuk pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, sehingga pembebasan seluruh lahan bisa tepat waktu pada Juli 2017.
"Seluruh perusahaan (10) menyatakan siap melepaskan tanah untuk pembangunan jalan tol," kata Kepala Kanwil ATR/BPN Provinsi Lampung, Iing Sarkim, di Bandar Lampung, Selasa (13/6/2017).
Dia menyatakan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang konsisten mengawal pembebasan tanah tol.
Termasuk juga kepada perusahaan yang koorperatif, dengan pertemuan itu optimistis pembebasan tanah selesai tepat waktu, yakni akhir Juli 2017.
Setelah pertemuan di KSP tersebut, pihaknya secara maraton terus berkomunikasi dengan perusahaan. Hasilnya, para perwakilan perusahaan di Lampung menyatakan mendukung pembangunan jalan tol.
"Kalaupun nanti pada 6 Juli kesepuluh perusahaan itu diundang ke Kantor Presiden, pemerintah ingin memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih karena mendukung pembangunan jalan tol. Jadi, selesai atau masih dalam proses, semua akan diundang," kata Iing, seperti dilansir Republika.
Bahkan lima dari sepuluh perusahaan perkebunan itu, kata Iing, telah selesai 100 persen yakni PT Great Giant Pineapple sepanjang 9,9 km, PT Tunas Baru Lampung (Bumi Waras Group) sepanjang 5,38 km, PT Gunung Madu Plantation (7 km) beserta anak perusahaan PT Bumi Madu Mandiri (1,4 km), dan PT Citra Lamtorogung Persada (1,2 km).
"Ini langkah baik dan maju," kata Iing pula.
Lima perusahaan yang belum tuntas 100 persen, lanjut dia, karena ada yang lahannya bersengketa dengan masyarakat dan minta izin menunggu panen.
Ada juga lahan yang masih menunggu penjelasan lebih detail seperti PT Huma Indah Mekar dan PTPN 7 lahan yang terkena jalan tol masih digarap masyarakat karena sejak dibeli belum balik nama.
Sehingga, kata Iing, dari total 252 km panjang lahan untuk jalan tol Trans Sumatra di Lampung, 90 persen terbebaskan.
Sisa yang 10 persen itu harus selesai akhir Juli 2017. Ruas jalan tol di Lampung mencakup Bakauheni-Terbanggi sepanjang 140 km dan Terbanggi-Pematang Panggang 112 km. (*)