![]() |
Mantan Kabid TIK Polda Lampung Kombes Joko Sumarno (Foto: Istimewa) |
BANDAR LAMPUNG - Mantan pejabat Polda Lampung memberikan keterangan berbelit-belit saat bersaksi di sidang kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Lampung (Unila), Selasa (7/2/2023)
Mantan Kabid TIK Polda Lampung Komisaris Besar (Kombes) Joko Sumarno semula membantah pernah bertemu langsung dengan terdakwa eks Rektor Unila Karomani.
Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Joko berbelit-belit dan berbohong, tidak mengaku pernah bertemu dengan Karomani untuk menitipkan putrinya.
Pertanyaan pertama yang diajukan jaksa penuntut dari KPK itu setidaknya menghabiskan waktu sekitar 10 hingga 20 menit hingga saksi menjawab.
"Tidak pernah menitipkan," kata Joko.
Majelis hakim mencoba mengkonfirmasi ulang berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) penyidik KPK atas keterangan Joko.
Dari BAP penyidikan KPK, disebutkan saksi Joko pernah bertanya bagaimana agar anaknya bisa masuk peluang jalur prestasi.
"Karomani bilang jalur mandiri peluang lebih besar. Apakah benar ini jawaban saudara saat diperiksa KPK?" tukas Ketua Majelis Hakim Lingga Setiawan, dilansir Kompas.com.
"Saya tidak jawab itu," kilah Joko.
"Kenapa Anda paraf kalau tidak jawab itu," kata Lingga.
Berulang kali majelis hakim menanyakan, apakah Joko pernah bertanya langsung dengan terdakwa Karomani, namun berulang kali pula saksi menjawab dengan berbelit-belit.
"Bapak itu polisi, mantan kapolres, paham dengan proses penyidikan, jangan membuat susah pak," kata majelis hakim.
Setelah diklarifikasi dengan BAP penyidikan dan ditanyakan ulang berkali-kali, Joko pun mengakui pernah bertemu dan bertanya langsung terkait bagaimana agar putrinya bisa diterima di Fakultas Kedokteran Unila.
Diberitakan sebelumnya, praktik titip menitip calon mahasiswa tidak hanya terjadi di Universitas Lampung (Unila).
Sejumlah kampus lain juga ikut dititipkan oleh beberapa tokoh nasional.
Salah satu fakta yang terkuak dalam sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila yaitu Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud yang menitipkan 24 nama ke enam kampus di Pulau Jawa.
Nama tokoh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut muncul saat Ketua Majelis Hakim Lingga Setiawan mengkonfirmasi hasil BAP terhadap Plt. Dirjen Dikti Kemendikbud Ristek Nizam. (*)